PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA BENDUNGAN KECAMATAN SELOMERTO KAB. WONOSOBO MELALUI AGRIBISNIS JAMUR TIRAM PUTIH

Aniek Prasetyaningsih, Djoko Rahardjo, Kisworo Kisworo, Sisnuhadi Sisnuhadi

Abstract


ABSTRAK

Usaha budi daya jamur tiram oleh warga jemaat GKJ Bendungan sudah dimulai sejak tahun 2013, pada tahun 2014-2015 dengan bantuan program pengabdian dari UKDW, telah mengalami perkembangan dengan penambahan beberapa peralatan untuk produksi, mampu memproduksi F1-F3 sendiri serta menambah kapasitas budidaya Permasalahan yang masih dihadapi yaitu kualitas bibit dan hasil panen yang dihasikan belum maksimal, pemasaran yang belum kompetitif, belum adanya organisasi yang menaungi, serta kurangnya modal dan pengetahuan untuk pengembangan usaha. Oleh karena itu dilakukan pengabdian ini untuk menindaklanjuti program yang telah lebih dahulu dilakukan. Program pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Maret September 2016 dengan luaran 100 % dari peserta pelatihan mampu memahami dan memiliki skill untuk memproduksi bibit jamur yang berkualitas. Pembibit jamur dapat memahami semua permasalahan dalam pembibitan, sehingga pembibit dapat menghasilkan bibit seperti yang diharapkan, meningkatnya skill kelompok budidaya yang ditunjukan dengan peningkatan produksi dan kualitas hasil panen, terbentuknya kelembagaan agrobisnis jamur dan terwujudnya rintisan pengembangan usaha jamur sebagai alternatif perluasan pasar dan peningkatan nilai tambah melalui pengembangan usaha rumah makan jamur serta tersususnya modul kewirausahaan berbasis budidaya jamur. Setelah pelaksanaan program PkM, kelompok pembibitan telah mampu memahami serta menerapkan teknik kultur jaringan yang telah diperoleh serta mampu memproduksi bibit (F1-F2) meskipun masih ada beberapa kontaminasi. Kelompok pembudidaya sudah menguasai aspek teknis budidaya dan secara rutin dapat memproduksi jamur segar dengan kualitas yang baik. Terbentuknya kelompok agribisnis jamur di desa Bendungan dan selanjutnya akan dikembangkan menjadi unit usaha mandiri. Masyarakat sudah semakin mengenal jamur dan memiliki kreativitas yang tinggi dalam mengolah jamur, demikian juga untuk kesadaran pengenalan kewirausahan Guru SD dan SMP Kristen Bendungan.

Kata kunci : Kelompok pembibit jamur, kelompok pembudidaya jamur, pengembangan usaha

ABSTRACT

Improving Economic of the Bendungan Village District Selomerto Kab. Wonosobo Community
Through White Oyster Mushroom Agribusiness

Oyster mushroom cultivation by GKJ Bendungan community was started in 2013. It is now progressing with support from community outreach program from UKDW in 2014-2015 and with additional equipments for production process, it is now able to produce its own F1-F3 as well as increase its agriculture capacity. However, there are still hurdles, namely the low quality of the seeds and crops, uncompetitive marketing, lack of support from capable organization, and lack of capital and knowledge for the business development. Therefore, the community outreach program was done to follow through the previous program that had been done in effort to maximize the mushrooms agribusiness in Bendungan. The community outreach program was conducted in March-September 2016, with aim of 100% of the trainees are able to understand and have the skills to produce high-quality mushroom seeds and mushroom farmer groups can understand all the possible problems in the nursery process. At the end of the program, the breeders are expected to be able to produce high-quality seeds, increase cultivar groups skill which is indicated by an increase in production and quality of the crops, the establishment of mushrooms agribusiness institution, realization of mushrooms pilot business development as an alternative for market expansion and enhancement of added value through the development of restaurant, especially mushroom cultivation based entrepreneurship modules. After the implementation of the CRP program, nursery group was able to understand and apply the techniques of tissue culture that had been obtained as well as to produce seeds (F1-F2) although there were still some contamination happened. A farmer group has mastered the technical aspects of cultivation and can routinely produce fresh mushrooms with good quality. The formation of mushroom agribusiness groups in Bendungan will be developed into an independent business unit. Society has become more familiar with mushrooms and possesses high creativity in processing mushrooms, as well as for entrepreneurship awareness on teachers at SD and SMP Kristen Bendungan.

Keywords: cultivation of mushrooms community, mushroom farmer group, business development

Full Text:

PDF

References


Akindahunsi AA and Oyetayo FL. 2006. Nutrient and Antinutrient Distribution of Edible Mushroom. Pleurotus regnum (fries) singer. LWT Food Sci Tech 30 :548-553

Chang S. and P.G. Miles, 2004. Mushrooms : Cultivation, Nutritional value, Medicinal effect, and Environmental Impact. Second edition. CRC Press-Washington D.C.

Conyers, Diana. (1991) Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.

Jayakumar, R.R.L. and J.F. Mano. 2006. Phosphorous Containing Chitosan Brads For Controlled Oral Drug Delivery J. Bioact, Compat Polym., 21.327

Kausar T. 1988. Cultivation of mushrooms using crop residues as substrate, PhD. Thesis Department of Botany. University of Punjab. Lahore. Pakistan.

Kues U and Liu Y. 2000. Fruiting Body Production in Basidiomycetes. Appl Microbiol Biotech 54: 141-152

Primahendra, R. 2002. Panduan Pendampingan untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta.

Prasetyaningsih A., D. Rahardjo, 2015. Peningkatan Ekonomi Jemaat GKJ Bendungan Wonosobo Melalui Usaha Pembibitan Jamur. Perpustakaan UKDW-Yogyakarta

Prasetyaningsih A., Kisworo. 2015. Pemberdayaan Ekonomi Jemaat Melaluui Budidaya Jamur di Magelang dan Gunungkidul . Vol 1. Proseding Penelitian dan Pengabdian Msyarakat LPPM-UKDW.

Nugroho, Trilaksono. (2007) Paradigma, Model, Pendekatan Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otonomi Daerah. Malang, FIA. Universitas Brawijaya.

Nugroho, Agustino Adi. (2008) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pemanfaatan Tekhnologi Tepat Guna Mesin Pemecah Kedelai (Studi pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Masyarakat Desa Urek-Urek Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang). Malang, FIA, UB.

Quimo, T.H., S.T. Chang and G.J. Royce, 1990. Technical guidelines for mushroom growing in the tropics FAO. Plant Production and Protection Paper 106.

Saragih, Bungaran, Sajogya, dkk. 2001. Pembangunan Pertanian Melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa. Owin Jamasy dkk (ed). Bina Swadaya. Jakarta.

Shah, Z.A,, A.M. Asharf and M. Istiqiaq, 2004. Comparative Study ob Cultivation and Yield performance of Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) on different substrates Pak.J.Nutr., 3: 158-160.

Sumodiningrat, Gunawan. (1999) Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengamanan Sosial. Yogyakarta, Ghalia Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.21460/sendimas2016.2016.01.4

Copyright (C) 2016 - Prosiding Sendimas - UKDW