Detail Cantuman Kembali

XML

Alat musik Bakbeng: Organologi dan peluang pemanfaatan


Sejarah keberadaan alat musik Bakbeng berawal dari para anak buah kapal dan pekerja lainnya saat menunggu waktu untuk bongkar muat barang, mereka membuat suatu alat musik dari bambu yang dilubangi dan ditambahi dengan pemukul yang juga dan irisan bambu yang dapat mengeluarkan bunyi. Dalam perkembangannya, selain digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Madura, musik Bakbeng juga digunakan sebagai media dakwah Agama Islam. sehingga link lagu yang dinyanyikan berbahasa Arab dan Madura, isinya tentang ajaran agama untuk kehidupan umat manusia. Bagian per bagian dan alat musik Bakbeng memiliki nilai filosofi yang luhur. Secara organologis, Bakbeng memiliki keunikan dibandingkan dengan alat-alat musik bambu sejenis, antara lain adanya empat dawai dalam satu batang bambu, dan adanya membran penutup di salah satu ujung batang bambu, yang disebut dengan keplak, serta fungsi utama lubang pada badan alat musik dan adanya lecile yang berfungsi sebagai penghantar bunyi. Sumber bunyi pada alat musik Bakbeng berawal dari dawai yang biasa disebut leres perreng , dibuat dari bilahan kulit bambu yang sudah diangkat ke atas atau diganjal dengan kekencangan tertentu. Untuk menghasilkan bunyi bass pada Bakbeng digunakan satu penghantar lagi yaitu lecile atau kopengan yang berupa seperti plat dari bambu. Lubang atau lobeng sebagai bentuk resonansi. Teknik memainkan alat musik Bakbeng dengan cara diketuk-ketuk atau dipukul-pukul menggunakan sebuah stick atau tongkat pemukul yang berbahan bambu yang disebut pamokolan. Peluang pemanfaatan musik Bakbeng dikaji dalam hal ekonomi. pendidikan, dan kemasyarakatan. Peluang yang paling mungkin dilakukan dalam skala kegiatan masyarakat mulai dari tingkat rukun tetangga (RT) dan seterusnya untuk menggunakan alat musik Bakbeng sebagai musik instrumen yang berpadu dengan alat musik lainnya dalam kegiatan warga ataupun acara lainnya, juga sosialisasi di sekolah dan pesantren, dengan demikian peluang untuk memproduksi alat musik Bakbeng secara lebih banyak dan berkelanjutan, sekaligus upaya pewarisan dan pelestariannya.
Theresiana Ani Larasati dan Mudjijono
Larasati, Theresiana Ani - Personal Name
Mudjijono - Personal Name
786 THE a
978-623-7654-08-7
786
Text
Indonesia
Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY
2021
Yogyakarta
vi, 106 hlm.: ill.; 23x15 cm.
LOADING LIST...
LOADING LIST...